SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI -
THE SPECIALLTY KOPI LUWAK ARABICA GAYO



Kamis, 28 April 2011

SEJARAH KOPI ARABICA SUMATRA

Arabica Gayo (Aceh)


Takengon or we well-know as Gayo Highland who has cool temperature have lot of tourist resource you can visit, such as Laut Tawar Lake, Pante Menye, Goa Loyang Koro and Puncak Pantan Terong. Gayo Highland also one of the best Arabica coffee producer. Coffee in from this area firstly are bring by the Dutch Colonial In 1904. Decide to make around the lake a Arabica Coffee Plantation because the altitude is around 1200. Coffee from Gayo Highland is one of the most famous in the world of its very nice Flavor and Body.





ARABICA GAYO (ACEH)
Takengon atau yang lebih dikenal dengan Dataran Tinggi Gayo yang berhawa sejuk memiliki banyak daerah wisata yang bisa dikunjungi, salah satunya adalah Danau Laut Tawar, Pante Menye, Goa Loyang Koro and Puncak Pantan Terong. Dataran Tinggi Gayo juga merupakan salah satu penghasil kopi Arabica terbaik di dunia. Kopi didataran tinggi Gayo pertama kali di bawa oleh bangsa Kolonial Belanda pada tahun 1904. Menjadikan seputaran Danau Laut Tawar sebagai pusat perkebunan kopi, karena berada di 1200 kaki diatas permukaan laut. Kopi Arabica Gayo mempunyai Aroma dan Kekentarn yang sangat baik.

  

KOPI ARABICA MANDHELING


Kopi Arabica Mandheling dibawa oleh bangsa Belanda ke Indonesia tahun 1699. Kecamatan Pakantan adalah daerah perkebunan Kopi Arabica Mandheling pertama di Sumatra. Pada masa itu jenis kopi ini pertama kali ditanam di daerah Mandailing Natal (Kec Pakantan) lalu ke Tapanuli Utara (Lintong Nihuta dan daerah di sekitar danau Toba) dan dataran tinggi Gayo (Aceh Tengah). Kopi Arabica Mandheling telah dikenal dunia sejak tahun 1878. Kopi ini tumbuh dengan sangat baik di ketinggian 1200 kaki di atas permukaan laut. Dan sekarang kopi arabica mandheling ini hanya terdapat di Dataran Tinggi Gayo dan Lintong Nihuta. Kopi Arabica Mandheling mempunyai citarasa yang Khas dan aroma yang sangat baik.




 
ARABICA MANDHELING

Arabica Mandheling coffee was carried by Ducth nation to Indonesia in 1699, Pakantan regency is a first coffee plantation in Sumatra, in that time this kind of coffee was first time planted in Mandheling Natal area (Pakantan regency) to north tapanuli (Lintong Nihuta, area close to toba lake) and Gayo high ground area (middle of Acheh).Arabica Mandheling Coffee have been famous around the world since 1878. This coffee is better growth in 1200 ft high from sea level, and now this coffee just can be found in gayo high ground area and Lintong Nihuta. Arabica Madheling coffee has special taste and very good flavor.