SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI -
THE SPECIALLTY KOPI LUWAK ARABICA GAYO



Kamis, 31 Maret 2011

SEJARAH KOPI LUWAK

Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman. Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak.[1] Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.
Gambar Kopi luwak asli
Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Dan konon, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.

Rabu, 30 Maret 2011

Espresso berkualitas tanpa coffee machine ?

Espresso berkualitas tanpa coffee machine, Hmm…

Espresso tanpa coffee machine
Espresso tanpa coffee machine
Mungkinkah kita membuat espresso yang baik tanpa espresso machine? Kalau tidak pakai espresso machine, lalu pake apa? Lalu bagaimana dengan kualitas rasa dan aromanya? Bukan hanya pertanyaan ini saja yang akan dibahas kali ini, tetapi juga bagaimana cara dan alatnya juga.  So stay tune with us.
Sebelum kita bicara lebih jauh, ada baiknya saya menjelaskan secara singkat tentang espresso. Espresso dapat diartikan sebagai sari kopi yang sangat kental dan pekat. Sari kopi ini biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai macam sajian kopi seperti yang Anda temui di coffee house pada umumnya. Selain itu ada juga coffee lovers yang suka meminum espresso ini begitu saja.
Sering kali para Coffee Lovers ingin membuat sajian ala coffee house, tapi kesulitan dalam mencari resep yang berkualitas dan kesulitan dalam membuat espresso yang nikmat. Kendala dalam pembuatan espresso ini biasanya disebabkan oleh mahalnya harga espresso maker/coffee machine. Karena harganya yang mahal, maka cukup jarang seseorang beli espresso maker untuk pemakaian pribadi di rumah. Kendala inilah yang menyebabkan orang tidak bisa membuat espresso sehingga mereka tidak bisa juga membuat sajian kopi berkelas seperti di coffee house kesayangan mereka.
Sebenarnya, ada beberapa macam alat sederhana untuk membuat espresso. Beberapa di antaranya adalah Frech Press, Classic Drip/Vietnam Drip, Moka Pot, Syphon, dll. Di antara bermacam macam alat tersebut, yang paling baik menurut saya adalah Classic Drip.
Alat ini juga biasa dikenal sebagai vietnam drip. Alat sederhana ini bisa menghasilkan espresso yang pekat, mantab, dan punya aroma yang baik. Sangat cocok sebagai bahan dasar sajian kopi bintang lima seperti yang kita temui di coffee house terkenal. Dibandingkan dengan alat pembuat espresso sederhana lainnya, classic drip ini termasuk yang terbaik, baik dari segi rasa, aroma, dan harga.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat espresso dengan menggunakan Classic Drip:
1. Masukkan 2 sendok teh kopi bubuk (untuk single shot) atau 4 sendok teh kopi
bubuk (untuk double shot)
2. Ratakan dan padatkan kopi yang berada di dalam coffee drip menggunakan
pemadatnya.
3. Tuangkan air mendidih ke atas coffee drip sampai penuh
4. Tutup Classic drip dengan tutupnya (hati-hati karena permukaan classic drip
panas). Lalu tunggu 5-10 menit sampai sari kopi berhenti menetes.
Setelah mengikuti step-step di atas, Anda bisa memperoleh espresso yang berkualitas. Classic drip ini memang agak jarang dijual di toko-toko,

Sebaiknya pilih coffee beans jenis apa ?

Sebaiknya pilih coffee beans jenis apa?

coffee beans
coffee beans
Banyak orang bingung menentukan pilihan tentang kopi jenis apa yang sebaiknya mereka pilih. Mungkin Anda pernah mendengar pertanyaan seperti ini : “lebih enak mana ya, robusta, arabika atau yang lainnya ya?” Menurut saya, jawabannya adalah “tergantung”. Tergantung ini maksudnya: mana yang lebih baik itu ditentukan oleh penggunaannya.
Sebelum kita bahas lebih jauh, ada baiknya saya sampaikan tentang jenis-jenis kopi yang ada. Sebenarnya ada lebih dari 60-an jenis kopi. Di antara jenis-jenis ini, hanya 2 yang dikembangkan secara besar-besaran untuk dikonsumsi para pecinta kopi. Kedua jenis ini adalah Arabika dan Robusta. Keduanya punya ciri khas, rasa dan aroma yang berbeda.
Masing masing jenis (baik Arabika maupun Robusta) akan punya cita rasa dan aroma yang cukup bervariasi jika berasal dari tempat yang berbeda. Misalnya: cita rasa dan aroma kopi arabica jawa akan berbeda dengan kopi arabica lampung ataupun flores.


Berikut adalah ciri khas kopi Arabika secara umum:

-          Memiliki rasa asam yang khas. Seberapa asam rasanya akan cukup bervariasi antara jenis arabica yang satu dengan yang lainnya.
-          Memiliki aroma yang khas dan sedap.
-          Rasanya pahit dan mantab
-          Kadar kafeinnya 50% lebih sedikit daripada kopi Robusta


Berikut adalah ciri khas kopi Robusta secara umum:

-          Memiliki rasa asam yang khas. Tidak ada rasa asam sama sekali.
-          Memiliki aroma yang manis.
-          Rasanya mild / lembut
-          Kadar kafeinnya 2 kali lebih banyak daripada kopi Arabika


Lalu, mana yang sebaiknya Anda pilih?

Untuk sajian yang menggunakan bahan susu, cream, santan, ataupun bahan lain yang terasa gurih (seperti halnya mayoritas menu pada coffee House) sebaiknya Anda menggunakan kopi Arabika.
Untuk sajian kopi sederhana yang  tidak menggunakan bahan di atas, misalnya: cuma dicampur gula, madu, kayu manis, atau bahan serupa, Anda boleh menyesuaikan dengan selera. Terserah Anda, mau pilih Arabika atau Robusta. Tetapi untuk rasa yang unik, sebaiknya Anda menggunakan produk Java Maxima Perfect Blend. Produk ini berisi campuran rahasia antara berbagai jenis kopi (bukan hanya jenis kopi yang umum Anda temui). Rasa dan aromanya benar-benar cocok untuk sajian kopi hitam (black coffee) dan kopi tubruk.
Untuk diet/menurunkan berat badan, Anda bisa mengkonsumsi kopi Robusta sebelum berolah raga. Kafein yang tinggi akan membantu Anda membakar kalori lebih baik.